Rabu, 18 Desember 2013

Puisi untuk Ayah


Ayah
Kau yang menjagaku...
Dari aku kecil sampai sekarang...
Kau yang merawatku...
Sehingga aku jadi sehat dan kuat...
Ayah...
Kau bekerja mencari nafkah...
Kau rela banting tulang...
Hanya demi diriku...
Aku bisa sekolah...
Aku bisa makan...
Hidupku tercukupi...
Itu semua karena engkau...
Ayah...
Aku akan jadi yang terbaik...
Aku akan terus berjuang...
Agar dapat membalas segala yang telah kau beri...
Bangsa Indonesia akan maju...
Aku yang akan memajukannya...
Aku akan terus menyimpan nasehatmu...
Sampai selama-lamanya...


Puisi Indonesia


Indonesia
Tempat diriku lahir...
Tempat diriku hidup...
Tempat diriku dibesarkan...
Tempat yang kucintai...
Indonesia...
Aku akan memajukanmu...
Membuatmu menjadi hebat...
Tak kalah hebat dengan negara luar...
Kekayaan alammu...
Akan kuhemat...
Untuk kemamkmuran...
Dan untuk anak cucu...
Indonesia...
Bangsa yang memiliki berbagai kehidupan...
Bangsa yang penuh keunikan...
Bangsa yang harus dijaga...
Indonesia...
Budaya tradisional yang menarik...
Membuat para turis tertarik...
Aku mencintaimu...
Mohon maaf jika ada kesalahan.:-)

CERita MISteri Terjebak di Rumah Tua


Terjebak di Rumah Tua
Pada  hari itu,aku pulang sekolah pukul 17.00.Semua sudah dijemput.Hanya diriku yang belum dijemput.Kutunggu mama menjemput.Setelah satu jam,mama masih belum menjemput.Akhirnya,kuputuskan diriku pulang jalan kaki.Tiba-tiba saja hujan deras turun.Aku berlari.Tiba-tiba kulihat sebuah rumah yang tampak tua dan gelap.Tanpa berpikir panjang,kulangsung memasuki rumah itu untuk berteduh.
Rumah tua ini kotor,gelap,penuh sarang laba-laba.Aku memasuki rumah ini lebih dalam.Tubuhku menggigil kedinginan.Di rumah ini sangatlah sunyi.Tiba-tiba saja,terdengar suara piano.Rumah ini tidak ada orang.Bagaimana bisa piano itu berbunyi?Aku mulai ketakutan.Disaat yang sama pula,aku melihat sesosok bayangan lewat.Aku mulai tak tahan.Rasa kedinginan hilang begitu saja.Aku memegang rak buku dan terjatuh ke ruang rahasia.Aku terus menelusuri dan dikagetkan sebuah kerangka manusia yang bergerak.Aku berlari dan berlari sampai menemukan jalan keluar.
Saat di luar,aku pergi secepat mungkin tanpa menengok ke rumah tua itu.Memang masih hujan.Tapi tak kupedulikan.Yang terpenting adalah aku bebas dari rumah tua yang menyeramkan itu.Mulai sekarang aku tak mau memasuki rumah itu lagi.Rumah tua yang penuh hal aneh dan misteri.
Begitu sampai rumah,aku melihat selembar kertas di lantai.Ku lihat lembar itu.Dengan tulisan tinta merah dengan bau darah.Setelah kubaca tulisan itu,tiba-tiba saja aku berada di rumah tua itu lagi.Aku berusaha berlari tetapi ada yang menahanku dari tanah.Kulihat ke bawah.Ada dua buah tangan yang menahanku.Tangan itu muncul dari bawah tanah.Aku berteriak tetapi seperti ada yang menahan mulutku.Aku menengok ke belakang dan wakktu telah menunjukkan pukul 20.00.
Jam dinding yang kulihat ternyata mengeluarkan darah dan berbagai tanaman tumbuh melilitku.Aku melihat empat orang dengan pakaian kumal keluar dari tanah dan membawa pisau.Mereka mendekat dan mulai mengarahkan pisaunya kepadaku.Aku tetap tak bisa teriak dan tiba-tiba salah satu dari mereka terpental begitu saja.Aku hanya menutup mata karena tak bisa bergerak.Begitu aku membuka mata tiba-tiba saja aku ada di hutan.Aku terus memandang sekeliling dan ternyata ini adalah hutan buatan dari kampungku.Aku berlari dan pulang.
Ketika sampai dirumah aku masuk.Ternyata sudah pukul 23.00.Ternyata waktu sangat cepat berjalan.Aku segera ganti baju,sikat gigi lalu tidur.Entah mama dan papa mencariku atau tidak.Aku pun  tidur.Kurahasiakan peristiwa ini.Ini adalah peristiwa yang tidak dapat kulupakan.

Pesan Moral : Harus lebih berhati-hati.Jangan asal masuk ke tempat orang lain jika tak tahu apa   yang akan terjadi.

Maafkan saya karena ini cerita misteri pertama saya.Silahkan komen.

Cerpen(Cerita Pendek) Berusaha Pantang Menyerah


Berusaha Pantang Menyerah
Namaku Erlin.Aku bersekolah di SD Parampa kelas 5.Aku adalah anak yang selalu juara kelas.Segala bidang pelajaran dapat kulakukan.Baik akademik maupun nonakademik.Aku selalu les dan belajar setiap saat.Nilaiku selalu tertinggi.Tapi aku tidak sombong.
Aku penya teman-teman saingan di kelas yang hampir menyamai skorku.Yaitu Karen dan Anna.Karen selau juara dua dan Anna Juara tiga.Hal ini terus berlanjut dari dulu sampai sekarang,Kupikir tidak apa-apa aku selalu juara,Ternyata ada yang berusaha mengurangi nilaiku dengan memberitahuku segalanya tentang game online.Aku tertarik dan ketagihan.
Sampai suatu ketika ada Ulangan Harian Matematika yang materinya gampang nilaiku empat puluh.Aku malu bukan main karena nilaiku paling endah di kelas.Kulihat Karen,Anna,dan sahabat mereka yang belum kukenalkan yaitu Lala.Mereka tertawa dan senyum bangga karena mereka mendapat nilai yang cukup tinggi.Ya,kalau sudah begini rasanya malas untuk belajar.
Kemalasanku terus berlanjut dan nilaiku yang bagus sekarang menjadi jelek karena penyesalanku.Sampai pada jam istirahat Tom cowok nakal dikelas menamparku “Plak!” Aku protes “Ih!Kenapa sih?!Aku tu lagi bete tahu ga?!”Tom hanya tertawa dan berkata “Erlin,kamu itu memang pintar dalam pelajaran.Tetapi kamu mudah dibodohi.Lala memberitahu segala game online kepadamu karena dia bisa melihat sifat orang hanya dengan melihat mata.Dia tahu kamu bisa dibodohi.Erlin!Aku bermaksud menyadarkanmu!Tak apa berjuang dari nol.Memang berat.Tapi kamu harus pantang menyerah!Berusaha selalu!”Tom lalu memegang pipiku dan berbisik “Erlin...Hanya semangat dalam dirimu dan usaha saja kamu bisa jadi yang terbaik lagi...”Pipiku memerah dan aku berkata “Te..Te..Terimakasih Tom..Aku akan terus usaha.”
Setelah diberi motivasi aku terus belajar dan belajar.Nilaiku perlahan-lahan naik dan aku berhasil menjadi yang terbaik lagi.Saat pengumuman memang aku juara dua tetapi aku tetap senang dan kulihat Tom senyum-senyum sendiri.Setelah pengumuman aku berjalan kearah Tom dan berkata “Terimakasih ya Tom.Jika tak ada dirimu nilaiku tidak akan naik secepat ini.Ini untukmu.”Kuberikan dua buah coklat kepada Tom.



Mohon maaf jika ada salah.Karena ini cerpen kedua yang saya buat.

Cerpen(Cerita pendek) Moli si Anjing Penolong


Moli si Anjing Penolong
Halo,namaku Dera.Aku memiliki seekor anjing bernama Moli.Moli adalah anjing jantan yang pintar.Moli berusia satu tahun.Aku menemukan Moli dijalan.Moli sangat setia pada majikan.Moli sangat penurut dan pintar.Saat aku sekolah,Moli selalu menungguku.Dia selalu duduk di teras.Moli selalu kuberi makanan kaleng.Itu yang membuat Moli sehat.
Sampai suatu ketika ayah pulang dari luar kota dan langsung berkata padaku “Dera,sebenarnya ayah tak ingin mengatakan hal ini.Tetapi,Moli harus pergi dari rumah ini.Moli harus dibuang.”Aku langsung hampir menangis.Ibu pun berkata hal sama “Iya Dera,Moli harus pergi.”Aku lalu berkata “Memang Moli salah apa sehingga harus dibuang?Moli itu pintar!Dia tidak nakal!Itu tidak bisa kalian lakukan!”Ibu berkata “Dera,jika Moli sudah besar,dia akan merepotkan kita.Moli akan butuh banyak hal untuk hidup dan itu butuh uang.”Aku berkata dengan nada membentak “Terserah ayah dan ibu mau bilang apa!Yang jelas Moli tidak boleh dibuang!”Aku berlari ke kamar dan kulihat Moli duduk di lantai.
Malam harinya,aku siapkan segala hal.Aku menggunakan tas besar dengan segala barang seperti pakaian,alat kebersihan,dan lainnya.Aku akan pergi dari rumah.Aku membuat surat dengan segala perasaanku yang kualami atas perkataan ayah dan ibu tadi.Ku lihat keluar.Moli sudah tidur padahal masih pukul 19.00.Kutunggu pukul 21.00.Aku pun keluar lewat jendela dan berlari jauh-jauh dari rumah.
Keesokan harinya,pukul 04.00.Ibu masuk.Melihat aku tak ada ibu membaca suratku.Ibu langsung membangunkan ayah.Mereka sangat khawatir dan langsung berteriak membangunkan warga yang masih terlelap.Mereka memulai pencarian saat itu juga.Untungnya aku sudah jauh.Jadi aku aman.Aku telah sampai di hutan yang cukup jauh dari rumah yang penuh hewan berbahaya.Untungnya aku sudah melakukan persiapan.Jadi jika diserang aku tahu obatnya.
Sudah seminggu aku melarikan diri.Haha,aku berhasil.Tapi entah kabar Moli.Aku terus berjalan dan tanpa sengaja aku terjatuh ke sungai yang dalam dengan aliran deras.Aku berpegang pada batu dan berteriak minta tolong.Entah ada yang mendengar atau tidak.
Ternyata para anjing mendengar teriakanku.Tapi yang pertama datang adalah Moli.Dia membawa pasukan.Yaitu para anjing dan juga warga.Para anjing masuk hutan.Ayah dan ibu juga.Ketika sampai,mereka segera menolongku.Aku selamat dan Moli langsung datang padaku.Ayah dan ibu memelukku.Ayah berbisik “Moli telah menyelamatkan nyawamu.Kami takkan membung Moli.”Aku langsung senang dan ikut ayah dan ibu pulang.Kepulanganku dirayakan dengan pesta kecil di rumah.Para warga datang dan ayah memberi uang kepada warga karena telah membantu mencari diriku.Sekarang,aku akan terus menjaga Moli dan merawatnya dengan baik.

Mohon maaf apabila ada salah.Karena saya masih pemula.Jika ingin komentar silahkan saja O:-)