Berusaha
Pantang Menyerah
Namaku
Erlin.Aku bersekolah di SD Parampa kelas 5.Aku adalah anak yang selalu juara
kelas.Segala bidang pelajaran dapat kulakukan.Baik akademik maupun
nonakademik.Aku selalu les dan belajar setiap saat.Nilaiku selalu tertinggi.Tapi
aku tidak sombong.
Aku
penya teman-teman saingan di kelas yang hampir menyamai skorku.Yaitu Karen dan
Anna.Karen selau juara dua dan Anna Juara tiga.Hal ini terus berlanjut dari
dulu sampai sekarang,Kupikir tidak apa-apa aku selalu juara,Ternyata ada yang
berusaha mengurangi nilaiku dengan memberitahuku segalanya tentang game
online.Aku tertarik dan ketagihan.
Sampai
suatu ketika ada Ulangan Harian Matematika yang materinya gampang nilaiku empat
puluh.Aku malu bukan main karena nilaiku paling endah di kelas.Kulihat
Karen,Anna,dan sahabat mereka yang belum kukenalkan yaitu Lala.Mereka tertawa
dan senyum bangga karena mereka mendapat nilai yang cukup tinggi.Ya,kalau sudah
begini rasanya malas untuk belajar.
Kemalasanku
terus berlanjut dan nilaiku yang bagus sekarang menjadi jelek karena
penyesalanku.Sampai pada jam istirahat Tom cowok nakal dikelas menamparku
“Plak!” Aku protes “Ih!Kenapa sih?!Aku tu lagi bete tahu ga?!”Tom hanya tertawa
dan berkata “Erlin,kamu itu memang pintar dalam pelajaran.Tetapi kamu mudah
dibodohi.Lala memberitahu segala game online kepadamu karena dia bisa melihat
sifat orang hanya dengan melihat mata.Dia tahu kamu bisa dibodohi.Erlin!Aku
bermaksud menyadarkanmu!Tak apa berjuang dari nol.Memang berat.Tapi kamu harus
pantang menyerah!Berusaha selalu!”Tom lalu memegang pipiku dan berbisik
“Erlin...Hanya semangat dalam dirimu dan usaha saja kamu bisa jadi yang terbaik
lagi...”Pipiku memerah dan aku berkata “Te..Te..Terimakasih Tom..Aku akan terus
usaha.”
Setelah
diberi motivasi aku terus belajar dan belajar.Nilaiku perlahan-lahan naik dan
aku berhasil menjadi yang terbaik lagi.Saat pengumuman memang aku juara dua
tetapi aku tetap senang dan kulihat Tom senyum-senyum sendiri.Setelah
pengumuman aku berjalan kearah Tom dan berkata “Terimakasih ya Tom.Jika tak ada
dirimu nilaiku tidak akan naik secepat ini.Ini untukmu.”Kuberikan dua buah
coklat kepada Tom.
Mohon maaf jika ada salah.Karena ini cerpen kedua yang saya buat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar